Setelah Indonesia resmi bergabung sebagai anggota BRICS, muncul reaksi keras dari Amerika Serikat, khususnya dari Presiden Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif pajak tambahan sebesar 10% terhadap seluruh negara anggota BRICS. Hal ini menyusul pajak impor 32% yang sebelumnya sudah diberlakukan terhadap produk dari Indonesia. Langkah ini berpotensi mengancam kestabilan ekonomi nasional dan daya saing ekspor Indonesia di pasar global, khususnya di Amerika.
Strategi Indonesia untuk Menghindari Kehancuran Ekonomi
1. Diversifikasi Pasar Ekspor
Pemerintah perlu segera melakukan diversifikasi pasar tujuan ekspor ke negara-negara anggota BRICS lainnya seperti Tiongkok, India, Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan, serta negara Global South.
Perjanjian dagang bilateral atau multilateral antar anggota BRICS dapat menjadi alternatif pengganti pasar Amerika yang makin proteksionis.
2. Penguatan Daya Saing Industri Domestik
Revitalisasi industri manufaktur nasional agar lebih berorientasi ekspor
dan berdaya saing tinggi.
Berinvestasi dalam teknologi, infrastruktur logistik, dan sumber daya
manusia agar produk Indonesia tidak hanya kompetitif di harga, tetapi juga
dalam kualitas.
3. De-dolarisasi Bertahap
Indonesia dapat berpartisipasi aktif dalam inisiatif BRICS untuk
menciptakan sistem pembayaran alternatif berbasis mata uang lokal atau
menggunakan BRICS Pay.
Pengurangan ketergantungan terhadap dolar AS akan membantu menstabilkan
cadangan devisa Indonesia dan melindungi ekonomi dari fluktuasi geopolitik.
4. Peningkatan Kerja Sama Investasi Intra-BRICS
Indonesia bisa mendorong aliran investasi masuk dari negara BRICS lainnya
ke sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi informasi,
pertanian, dan infrastruktur.
Memanfaatkan BRICS Development Bank (New Development Bank) sebagai sumber pembiayaan
alternatif untuk proyek-proyek nasional tanpa syarat politik seperti yang kerap
diberlakukan oleh lembaga keuangan Barat.
5. Diplomasi Ekonomi yang Cerdas
Tetap menjaga hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Amerika Serikat secara
terbuka namun tegas.
Mengedepankan kepentingan nasional melalui diplomasi ekonomi multiarah yang
tidak terjebak dalam blok-blokan kekuatan global.
Secara potensial, ya. BRICS dapat
membantu Indonesia mengurangi dominasi dolar dan pengaruh geopolitik AS dengan:
Menyediakan jalur dagang dan investasi yang lebih adil.
Mendorong penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antar anggota.
Memberikan alternatif sistem keuangan global seperti New Development Bank dan Contingent Reserve Arrangement.
Namun keberhasilan bantuan ini sangat tergantung pada komitmen internal Indonesia dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan keterlibatan aktif dalam agenda strategis BRICS.
Pesan untuk Generasi Muda dan Pelajar Indonesia: Saatnya Mendukung
Kemandirian Bangsa
Generasi muda memegang peran vital dalam
menjaga kedaulatan dan kemandirian ekonomi Indonesia. Di tengah dinamika global
yang penuh tekanan dari kekuatan besar dunia, pelajar dan pemuda harus:
Meningkatkan literasi ekonomi dan geopolitik, agar memahami tantangan dan peluang dalam sistem global saat ini.
Mendukung dan menciptakan produk lokal yang berkualitas tinggi sebagai bentuk nyata patriotisme ekonomi.
Mengembangkan inovasi teknologi dan wirausaha yang mampu bersaing secara global.
Membentuk solidaritas generasi yang tidak mudah dikendalikan oleh opini atau kepentingan asing, tetapi berpikir kritis dan membela kepentingan nasional.
“Kemandirian bangsa bukan hanya urusan pemerintah, tetapi tanggung jawab moral setiap warga negara. Saat dunia mengancam, saatnya anak muda melangkah untuk berdiri dan membela tanah airnya sendiri.”
*Penulis: NB. Munib
0 Komentar