*Penulis: NB.Munib
![]() |
Bukit Klotok menyerupai patung Kepala Buddha dilihat dari Gunung Wilis (Sumber: NB.Munib, 10/05/2015) |
Gunung Wilis merupakan salah satu gunung suci dari sembilan gunung suci
di Jawa. Perihal kesuciannya tersebut diabadikan dalam Kitab Tantu Panggelaran.
Kitab ini berasal dari tahun 1557 Saka (1635 M)[1].
Dalam kitab ini diceritakan tentang proses pemindahan Gunung Mahameru oleh para
dewa dari tanah Jambudwipa[2] ke
pulau Jawa, dan terbentuknya gunung-gunung di Jawa. Beginilah kisahnya:
Col andap kulwan,
maluhur wetan ikang nuşa jawa; yata pinupak sang hyang mahāmeru, pinalih
mangetan. Tunggak nira hana kari kulwan; matangnyan hana argga kelāça ngarannya
mangke, tunggak sang hyang mahāmeru ngūni kacaritanya. Pucak nira pinalih
mangetan, pinutĕr kinĕmbulan dening dewata kabeh; runtuh teka sang hyang
mahāmeru. Kunong tambe ning lĕmah runtuh matmahan gunung katong; kaping rwaning
lmah runtuh matmahan gunung
Terjemahan dalam bahasa Indonesia :
Dilepaskan turun di
sebelah barat, menuju ke timur pulau Jawa. kemudian dilepaslah Sang Hyang
Mahameru, dipindah ke timur. Dasarnya tertinggal di barat. Oleh sebab itu
terciptalah gunung yang bernama Kailaca nanti. Mengenai Sang Hyang Mahameru
beginilah ceritanya. Puncaknya dipindah ke timur, dikitari oleh semua para
dewa; runtuh dari Sang Hyang Mahameru. Setelah jatuh ke tanah terciptalah
Gunung Katong[1];
yang kedua tanah jatuh menciptakan Gunung Wilis;......….(Munib, NB, 2011).
![]() |
Gunung Wilis dilihat dari Desa Parang, Kec. Banyakan (Sumber: NB, Munib, 22/04/2011) |
Dari kutipan di atas, diketahui bahwa sekitar abad 16-17 nama “Wilis”
telah digunakan. Gunung Wilis merupakan runtuhan kedua setelah Gunung Katong
(Lawu) dari rentetan guguran Sang Hyang Mahameru yang dipindah dari india ke
tanah Jawa. Jadi, sebagai salah satu bagian dari Sang Hyang Mahameru maka
Gunung Wilis adalah gunung suci bagi umat Hindu. Kesucian tersebut dapat pula
dilihat dari ditemukannya bangunan suci berupa reruntuhan bangunan suci di
lereng-lerengnya.
Goa Selomangleng Kediri, Candi Ngetos, Omben Jago, Candi Penampihan,
Candi Pandupragulopati, Situs Condrogeni dan beberapa pusat kerajaan yang
tumbuh kembang di sekitar Gunung Wilis. Sebutlah, Kerajaan Wengker di nagara
Lwa, Kerajaan Wurawan di nagara Glang-Glang berkembang di bagian barat Gunung
Wilis. Sedangkan Kerajaan Panjalu di nagara Daha berkembang di timur Gunung
Wilis.
Rujukan:
Munib, NB. 2011. Dinamika Kekuasaan Raja Jayakatyeng di
Kerajaan Glang-Glang Tahun 1170-1215 Çaka: Tinjauan Geopolitik. Skripsi.
Malang: FIS UM
Pigeaud, Th G T. 1924. De Tantu Panggelaran. Leiden:
s’Gravenhage, Nederl. Boek en Steendrukkerij voorheen H.L. Smits.
*Penulis: NB. Munib
0 Komentar